Bagaimana CBD Membantu Anak Autistik: Perjalanan Tadeas

Penulis: Eva Keller

Tadeas lahir sebagai anak laki-laki yang sehat, dan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Ia lahir cukup bulan, dan saya tidak minum alkohol selama kehamilan atau terlibat dalam aktivitas apa pun yang dapat membahayakan anak. Satu-satunya masalah adalah kelainan bawaan pada tungkai bawah, baik bawaan maupun disebabkan oleh kurangnya ruang di rahim. Sifat sebenarnya dari kondisi ini terungkap seiring berjalannya waktu.

Tantangan Awal dan Intervensi Medis

Segera setelah lahir, saya mulai mengatasi masalah kaki anak saya. Setiap minggu, saya mengunjungi Rumah Sakit Universitas di Pilsen untuk pelurusan dan pengecoran. Meskipun ada kunjungan ini, semuanya tampak baik-baik saja. Operasi pun dilakukan, namun tidak terlalu berhasil. Saat berkonsultasi dengan klinik ortopedi di Praha, kami menemukan bahwa Tadeas mengalami dislokasi kaki selama kehamilan dan tidak mengalami rongga sendi. Hal ini menyebabkan dia harus dirawat di rumah sakit selama satu setengah bulan, di mana dia digantung pada struktur baja yang diikatkan ke tempat tidurnya selama 23 jam sehari. Selama ini, Tadeas tetap sangat berani dan positif, menikmati membaca buku dan melihat binatang.

.
.
.

Titik Balik: Reaksi Merugikan dan Keterlambatan Perkembangan

Setelah prosedur lain di bawah pengaruh bius, Tadeas kembali dengan gips dari dada hingga pergelangan kakinya. Dia bereaksi buruk terhadap pembiusan, mengalami kedutan otot selama hampir seminggu. Sekitar waktu ini, tawa, kontak mata, dan interaksinya mulai memudar, hanya menyisakan teriakan dan tangisan.

Pada usia 3.5 tahun, perkembangan Tadeas berada pada level anak berusia 18 bulan. Dia didiagnosis menderita gangguan pemahaman, parah ADHD, keterbelakangan mental, dan autisme gangguan spektrum autisme. Karena perlunya pemeriksaan yang ekstensif, proses diagnosisnya pun panjang. Kami sering mengunjungi Motol, rumah sakit terbesar di Ceko, untuk menjalani tes pendengaran dan penglihatan. Diagnosis definitif didapatkan pada usia tiga tahun. Saat itu, ia menjalani pengobatan psikiatris untuk mengatasi serangan amarah yang parah, yang berlangsung selama enam jam, di mana ia berteriak, membenturkan kepalanya, dan melakukan tindakan melukai diri sendiri. Obat tersebut mengurangi durasi serangan tersebut tetapi tidak menghilangkannya. Ia mengalami 20-30 serangan per hari sebelum kami mulai menggunakan CBD.

Menemukan CBD: Pencarian Solusi yang Putus asa

Saya telah lama memikirkan CBD karena Tadeas merasa tidak bahagia dan tidak bisa diatur sekitar tahun kedua. Saya mencari pengobatan alternatif dan mencoba menunda pengobatan selama mungkin. Kami menjelajahi homeopati, jaringan garam, Rempah, minyak ikan, latihan relaksasi, dan pijat. Meskipun menemukan artikel tentang manfaat rami, saya ragu untuk membeli tetes dari sumber yang tidak diketahui. Namun, karena kondisi Tadeas memburuk dan putri sulung saya pindah ke rumah neneknya, saya memutuskan untuk mencoba CBD.

Hasil Pertama dengan CBD Oil

Anak saya, yang sekarang berusia tiga setengah tahun dan beratnya 20 kg, telah mengonsumsi Risperdal, obat psikiatris. Sayangnya, efektivitasnya menurun setelah sekitar satu tahun, sehingga memerlukan pengobatan tambahan. Risperdal saja sudah bermasalah. Saya memesan minyak CBD dengan kandungan CBD 5% dan >0.2% THCHasilnya luar biasa.

Sehari Tanpa Minyak CBD

Keluar adalah mimpi buruk. Tadeas menjerit, menangis, memukul dirinya sendiri dan sekelilingnya, serta menolak berpakaian atau naik kereta dorong bayi. Keseluruhan proses memakan waktu satu hingga dua jam, berakhir dengan dia "dipaksa" masuk ke dalam kereta dorong khusus. Dalam perjalanan, dia mengalami beberapa kali kemarahan, berteriak, menangis, dan memukuli dirinya sendiri. Di toko, dia bereaksi keras terhadap perubahan apa pun. Perjalanan pulang juga sama menantangnya, dengan seringnya berhenti dan mengalami kehancuran. Tetangga selalu tahu kapan kami sampai di rumah karena kebisingannya.

Sehari dengan Minyak CBD

Dengan minyak CBD, perilaku Tadeas berubah drastis. Dia mengkomunikasikan keengganannya untuk keluar dengan suara daripada berteriak dan memukul. Berpakaian dan bersiap untuk pergi keluar menjadi lebih lancar, bahkan dia membawa barang untuk membantu. Perjalanan ini berlangsung damai, dengan lebih sedikit kehancuran dan situasi yang dapat dikendalikan. Di toko, dia tetap tenang, menyapa semua orang, dan menangani perubahan dengan lebih baik. Perjalanan pulang berjalan santai, dia senang berinteraksi dengan orang-orang.

.
.
.

Ringkasan Penggunaan CBD

Dengan enam tetes minyak CBD, Tadeas mulai tidur lebih baik, tanpa mimpi buruk, dan bahkan tidur siang di siang hari. Ia menjadi lebih tenang tetapi tetap energik dan bahagia. Pembelajarannya membaik, dan ia mulai merasakan hal baru makanan. Meskipun ada upaya singkat untuk menghentikan Risperdal, kami harus melanjutkannya karena gejalanya semakin memburuk. Saya sekarang telah memesan 10% Minyak CBD sebagai persiapan untuk kunjungan melelahkan kami ke pemandian air panas, berharap mendapatkan hasil yang lebih baik tahun ini.

Final Thoughts

Jika berbagi pengalaman kami dapat meyakinkan salah satu orang tua untuk mencoba CBD, saya akan sangat senang. Saya percaya ini dapat membawa kebahagiaan dan kepuasan lebih banyak lagi anak-anak dan keluarga mereka.